Halaman

Minggu, 06 Mei 2007

Paman Tyo Live!

"Maaf sy akn telat, br smp rmh, td kena mct di cawang"

SMS itu sangat melegakan saya yang sedang panik. Saat SMS itu masuk, saya baru saja terbangun dari tidur yang tidak disengaja, padahal setengah jam lagi saya janjian ketemu si pengirim SMS itu di Hot CMM, Jatibening.

Sekitar satu jam kemudian saya bertemu langsung bapak funky yang saat itu bercelana pendek. "Lumayan udah 20 menit", katanya.

Dari SMS, telepon dan isi blognya, saya merasa segan dengan Paman Tyo. Tapi ketika ketemu langsung, ternyata ia sangat akrab bersahabat, nyaman ngobrol dengannya. Ia juga murah hati: saya dapat suvenir unik dan ajaib.

Dari obrolan hampir 2 jam ditemani dua gelas kopi, segelas es teler dan segelas jus tomat serta A-mild yang tidak pernah putus itu saya berkesimpulan: Paman Tyo banyak taunya dan pinter. Tidak banyak orang redaksi yang paham betul kerja desainer, bahkan Paman Tyo juga paham sablon kaos!

Bangga rasanya bisa kenal "pemberontak" dari institusi yang sangat mapan dan konservatif. Sayang saya tidak bisa mengorek "what's next" dari isi kepalanya. Sepanjang obrolan, tidak pernah putus saya bertanya dalam hati: kenapa orang hebat ini mau-maunya ngobrol dengan saya.

Rabu, 02 Mei 2007

Klass

Mulai 1 Mei Kompas menghadirkan lembaran khusus Klass. Rencananya akan terbit setiap bulan, menghadirkan ulasan produk-produk premium. Pastinya bertujuan memancing produk-produk mahal itu beriklan: secara tidak langsung lembaran khusus ini mendukung liberalisme perdagangan dan konsumerisme.

Pada pengantar edisi perdana, Pemred Kompas sendiri menyadari bahwa konsumerisme bukanlah hal yang salah bagi negara maju, karena mereka merasa sudah melakukan kerja keras. Dimulai dari revolusi hijau dan industri yang menghasilkan sikap disiplin, kerja keras, dan etos kerja. Celaka bagi negara berkembang yang harus ikut-ikutan, padahal proses itu belum dilalui secara penuh.

Tapi kemudian Kompas berkilah bahwa Klass bisa menjadi peluang di balik konsumerisme, Kompas mengambil contoh desainer Biyan yang terlibat melahirkan Nokia seri 8800 Sirocco.


Untuk koran seperti Kompas, desain Klass terbilang berani, dengan gambar besar-besar dan cut-out di mana-mana, serta layout yang tidak kaku. Hanya saja warnanya masih sangat patuh pada master desain Kompas yang menurut saya sangat keras untuk produk premium.