Halaman

Senin, 21 Agustus 2006

Anak Presiden

Koran Tempo, edisi Sabtu, 19 Agustus 2006. Foto Letnan Satu Agus Harimurti yang akan dikirim ke Libanon--sebagai bagian dari pasukan perdamaian PBB--dipilih redaktur foto sebagai foto utama. Semula foto tersebut dipasang apa adanya.


Tapi kemudian dengan menimbang:

  1. Letnan Satu Agus Harimurti adalah juga anak sulung presiden SBY, bukan sekadar tentara
  2. Edisi Sabtu, koran bisa dibuat terlihat lebih santai
  3. Ini misi penting PBB yang melibatkan TNI
  4. Tampang Letnan Satu Agus Harimurti yang cukup eye catching :-)

Saya berubah pikiran untuk menampilkannya menjadi seperti ini:



Selasa, 25 Juli 2006

Sisa Piala Dunia 2006

Setelah World Cup 2006 di Jerman selesai, kami berharap bisa beristirahat dengan tenang. Karena setelah selama "30 hari tanpa malam": memprediksi pertandingan, membuat alternatif halaman depan, infografis, edisi khusus 16 halaman, dll... kami menduga tidak akan ada berita yang seheboh Piala Dunia. Hari-hari kami pun akan kembali seperti biasa, bussiness as usual.

Tapi kemudian ternyata berbagai bencana datang. Dari gempa dan Tsunami di Jawa Barat, Gorontalo sampai perang di Libanon. Berita-berita bencana itu membuat koran tidak bisa tampil seadanya. Itu membuat kami tidak bisa bernapas setelah Piala Dunia kemaren.


Sebelum lupa akan Piala Dunia, inilah beberapa halaman depan Koran Tempo selama Piala Dunia berlangsung:

1. Babak Penyisihan

2. Edisi Minggu

3. All European (Semi) Final

4. Menjelang Semifinal

5 Menjelang Final

6 End

Selasa, 16 Mei 2006

Citizen Journalism (Part 2)

Kita Semua Wartawan
Bom yang mengguncang London, Inggris, 7 Juli 2005, tidak hanya mengguncang dunia karena persoalan kemanusiaan dengan tewasnya lebih dari 50 warga. Akan tetapi, bagi pengamat media massa, bom London juga dianggap "tonggak" sejarah lahirnya pers baru, yakni jurnalisme warga atau citizen journalism. (Selengkapnya)


Delapan bulan setelah saya nulis soal pers rakyat di Koran Tempo, Kompas Senin (15/5) lalu menulis soal yang sama. Tidak dijelaskan artikel itu ditulis dalam rangka apa.

UPDATE: Lalu Kamis (18/5) Pewarta Warga, Ancaman bagi Editor?

Dan....
Ilustrasi paling gampang soal citizen journalism ada di film Superman Return. Ketika editor-in-chief The Daily Planet marah-marah kepada fotografernya yang hanya dapat mengambil gambar Superman tinggi di angkasa, tidak jelas, hanya sebesar titik. Sementara seorang bocah secara eksklusif mengambil gambar dengan kamera ponselnya ketika Superman mendarat menyelamatkan seorang wanita.

Selasa, 21 Maret 2006

Besar Kepala

Jujur, saya merasa besar kepala baca posting ini: Maka Koran pun Saya Posterkan. Itu emang bukan penghargaan desain terbaik dari organisasi macam Society of News Design. Tapi dapet pengakuan seperti itu betulan bikin semangat kerja saya berlipat 10, apalagi posting itu ada di blognya Bapak-yang-punya-blog-sejuta-umat.

Saya tulis ini sebagai penghormatan kepada si tukang koran yang meng-update lagi blognya setelah tiga bulan lebih prei. Saya menyukai karya-karyanya. Keterkesanan saya kepada Koran Tempo seperti keterkesanan saya dulu terhadap awal munculnya Republika: modern, bersih, keren, beda.

Desain KorTem itu memajalah. Saya suka. Tujuh tahun lampau, ah sudah lama, saya membuat semacam mini dummy sembrono untuk seorang bos [ingat,saya bukan desainer grafis]. Saya bilang, visualisasi edisi Minggu mestinya magazinelike. Menurut dia, koran ya koran, majalah ya majalah. Selengkapnya...