"Maaf sy akn telat, br smp rmh, td kena mct di cawang"
SMS itu sangat melegakan saya yang sedang panik. Saat SMS itu masuk, saya baru saja terbangun dari tidur yang tidak disengaja, padahal setengah jam lagi saya janjian ketemu si pengirim SMS itu di Hot CMM, Jatibening.
Sekitar satu jam kemudian saya bertemu langsung bapak funky yang saat itu bercelana pendek. "Lumayan udah 20 menit", katanya.
Dari SMS, telepon dan isi blognya, saya merasa segan dengan Paman Tyo. Tapi ketika ketemu langsung, ternyata ia sangat akrab bersahabat, nyaman ngobrol dengannya. Ia juga murah hati: saya dapat suvenir unik dan ajaib.
Dari obrolan hampir 2 jam ditemani dua gelas kopi, segelas es teler dan segelas jus tomat serta A-mild yang tidak pernah putus itu saya berkesimpulan: Paman Tyo banyak taunya dan pinter. Tidak banyak orang redaksi yang paham betul kerja desainer, bahkan Paman Tyo juga paham sablon kaos!
Bangga rasanya bisa kenal "pemberontak" dari institusi yang sangat mapan dan konservatif. Sayang saya tidak bisa mengorek "what's next" dari isi kepalanya. Sepanjang obrolan, tidak pernah putus saya bertanya dalam hati: kenapa orang hebat ini mau-maunya ngobrol dengan saya.